Setelah
saya berkenalan dengan andaya dan akhir saya pun berkenalan dengan yang lainnya
di kelas 1 ka 28….pada hari sabtu ada nama dari temen saya si aji berbicara di
depan kelas mengatakan akan diadakan latihan futsal untuk 1 ka 28 agar menjalin
keakraban dengan satu sama lainnya…hari senin pun tiba saya dan anak-anak 1 ka
28 sudah sampai di town futsal pada pukul satu siang kami pun bermain futsal
secara bersama-sama..saat pertama saya melihat teman-teman baru saya di 1 ka 28
mereka cukup baik dalam olahraga futsal…apalagi yang bernama adi widiandono dia
antara kami dialah yang sangat baik dalam bermain futsal..posisi saya di futsal
adalah kipper…kalo adi sebagai penyerang sehingga posisi kami dalam suatu
bertandingan selalu bertemu…setelah bermain futsal pertama kalinya saya pun
sangat senang karna dari sinilah kami dapet berbaur satu dengan yang
lainnya..namun persahabatan kami pun terpisah karena pada tingkat dua kelas
kami di rolling lagi oleh pihak kampus dan saya masuk di kelas ka 35 sampai
sekarang.
Jumat, 28 Maret 2014
tulisan 2 bahasa 2
Saya
akan melanjutkan cerita saya setelah saya masuk Univesitas Gunadarma.setelah
resmi masuk Univesitas Gunadarma saya pun masuk jurusan system informasi yang
sudah saya ceritakan sebelumnya dan saya masuk ke kelas 1KA28 pada hari senin
perkuliahan saya dimulai di J1612 mulai jam 08.00 saya pun bangun jam 05.30
pagi untuk melakukan sholat subuh pagi dan sarapan pagi waktu tak terasa sudah
menunjukkan jam 07.15 saya pun bergegas untuk berangkat ke kampus untuk pertama
kalinya dengan menggunakan sepeda motor seperti biasa setiap hari senin selalu
terjadi kemacetan di mana-mana,akhirnya setelah melewati kamacetan di jalan
saya sampai di kampus jam 07.45 saya pun bergegas menuju lift belakang agar
sampai di ruangan J1612.sampailah saya di lantai 6 lalu saya menjari ruangan 12
lumayan susah juga mencari ruangannya karena Univesitas Gunadarma banyak sekali
memiliki ruangan.akhirnya saya pun mendapatkan ruangan yang saya tuju.tak lama
saya pun masuk ke ruangan tersebut pertama saya sangat merasa deg-degan ketika saya
masuk ke dalam kelas karena akan memiliki banyak temen baru.setelah saya masuk
ke ruangan tersebut saya merasa kaget karena temen-temen saya yang baru sudah
sampai terlebih dahulu akhirnya saya duduk di bagian paling belakang tak lama
saya pun berkenalan dengan bagian samping kanan saya yang bernama Akhirudin
Harahap saya pun memanggil dia dengan
nama Akhir.tak menyangka Akhir merupakan anak merantau dari medan.Akhir pun
bercerita dia di rekomendasikan oleh kakak kandung perempuannya untuk kuliah di
Univesitas Gunadarma karena Akhir dari medan cara berbicaranya sangatlah unik
sedikit berbeda dengan saya karena dia berbicara sangat besar,dan logat medan
inilah khas orang medan menurut saya.Tak lama kemudian saya berkenalan dengan
bagian samping kiri saya yang bernama Andaya Gumilang saya pun memanggil dia
dengan nama Andaya setelah berkenalan cukup jauh saya baru tahu bahwa andaya
pun merupakan anak merantau juga yang berasal dari Riau namun cara berbicara
cukup lah khas seperti temen saya akhir.Andaya cara berbicarnya cukup pelan dan
memiliki logat orang riau.andaya pun direkomendasikan oleh tantenya untuk
kuliah di Universitas Gunadarma dan andaya pun tinggal bersama tantenya.setelah
belajar 2 mata kuliah dan waktu menunjukkan pukul 11.30 waktunya istirahat
saya,Akhir dan andaya bersepakat untuk makan siang di belakang masjid Al-Azhar
kalimalang sekalian setelah makan agar dapat sholat zuhur berjamaah.inilah hari
pertama saya masuk kuliah di Universitas Gunadarma kalimalang.perbedaan suku
antara kita bukanlah menjadi halangan karena kita memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk menuntut ilmu.saya sangat senang di pertama kuliah saya sudah
memiliki teman seperti akhir dan andaya.
Jumat, 21 Maret 2014
tugas manajemen event
Nama ; rasyid guruh satrio
NRP ; 1110411238
Brand activation
Kontribusi paling
besar dari brand activation adalah menciptakan kepercayaan antara pelanggan,
masyarakat, dan merek (perusahaan yaitu). Di sisi lain, kepercayaan adalah
salah satu faktor kunci dalam menciptakan loyalitas konsumen terhadap merek.
Secara tradisional, brand activation didefinisikan sebagai suatu
proses yang memungkinkan keterlibatan pelanggan dengan merek. Namun, brand
activation tidak hanya sekadar melibatkan melainkan membangun keterlibatan
pelanggan dengan pengalaman merek serta membuat merek tersebut aktif di benak
pelanggan dalam arti bahwa kegiatan tersebut membawa merek seakan hidup. Karena
itu, tujuan dari brand activation bukan sekadar mendapatkan publisitas.
Pada dasarnya, brand activation bertujuan untuk mencari makna
yang terkandung dari sebuah merek secara lebih mendalam melalui berbagai macam
kemungkinan. Dalam masyarakat postmodern, menawarkan merek dengan hanya
mengandalkan pada fitur pada tingkatan fungsional atau emosional tidaklah
cukup. Nilai riil sebuah merek adalah terletak pada peluang yang diciptakannya.
Dalam konteks ini, kontribusi yang paling mendasar dari brand activation adalah
dalam menciptakan kepercayaan antara pelanggan, masyarakat, dan merek
(perusahaan yaitu). Kepercayaan adalah salah satu faktor kunci untuk
menciptakan loyalitas antara konsumen dan merek
Brand Activation –
Event merupakan alat marketing yang fokus pada pengalaman konsumen
(experiential) dan mendrong terjadi proses konsumsi secara emosional dan
rasional sebagai pengalaman
Ketika brand strategi dilaksanakan, perusahaan hanya perlu
mengarahkan agar bagaimana caranya para pelaksana kegiatan di semua tingkatan
organisasi memberikan tawaran total kepada pelanggan. Karena itu, brand
activation harus, pertama, bisa mengaktifkan permintaan terhadap merek atau
penjualan. Kedua, membangun hubungan emosional antara konsumen dan merek pada
waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan cara yang benar, sehingga
memotivasi komitmen konsumen. Ketiga, dengan mengubah pengetahuan mendalam
tentang merek ke dalam tindakan, terbangun kepercayaan konsumen terhadap merek
sehingga komitmen untuk membeli menjadi lebih menjanjikan.
Karena itu, brand activation dapat didefinisikan sebagai sebuah
interaksi pemasaran antara konsumen dan merek. Disini konsumen dapat memahami
merek secara lebih baik dan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Implikasinya, hubungan antara merek dan pelanggannya seyogyanya berlangsung
dalam jangka panjang, tidak untuk waktu yang pendek. Sebuah merek yang aktif
menawarkan produk dan layanan harapannya adalah memberikan posisi merek.
Karena karyawan adalah salah satu operator yang paling penting
dari sebuah merek, para pengelola merek kini ditantang untuk secara kreatif
memberikan dan membangkitkan inspirasi karyawan. Disini muncul beberapa
anggapan bahwa ketika fungsi komunikasi ibarat pasak pada as roda, maka upaya
branding karyawan makin penting dilakukan karena secara langsung kegiatan
tersebut mempengaruhi kepemimpinan, inovasi, dan tanggung jawab sosial
perusahaan.
Namun di sisi lain, banyak organisasi yang menyadari bahwa komunikasi
internal mereka masih belum optimal. Ketidakoptimalan akan membuat gap antara
yang diharapkan oleh perusahaan dan karyawannya. Karena itu, dalam konteks
brand activation, menciptakan komunikasi internal menjadi sangat signifikan.
Kenyataan ini berkaitan dengan sifat perubahan komunikasi pada
umumnya. Perkembangan saluran komunikasi baru – dari email ke pesan teks ke
media sosial dan seterusnya – telah mendemokratisasikan komunikasi internal
dengan cara yang menarik dan menantang. Saat ini di banyak perusahaan,
komunikasi internal masih dianggap sebagai pelengkap dalam meningkatkan
interaksi antara karyawan dan kepemimpinan. Padahal, dengan memanfaatkan
jaringan teknologi baru, terdapat banyak gagasan dan manfaat yang didapat dari
keterlibatan karyawan tadi.
Gagasan tentang brand activation ini kemudian yang melahirkan
gagasan tentang pentingnya marketing event. Sebagai alternatif dari promosi
tradisional seperti periklanan dan publisitas, event kini berperan penting
dalam komunikasi pemasaran. Saat ini, lebih dari 96 persen dari
perusahaan-perusahaan di AS memasukkan marketing event dalam strategi promosi
mereka.
Kenapa? Event merupakan alat marketing yang fokus pada
pengalaman konsumen (experiential) dan mendrong terjadi proses konsumsi secara
emosional dan rasional sebagai pengalaman holistik (Schmitt, 1999). Sebab
seperti diketahui, pengalaman sering melibatkan aspek sensorik, emosional,
kognitif, perilaku dan nilai-nilai relasional yang menggantikan nilai-nilai
fungsional (Schmitt, 1999, hal. 26).
Dalam konteks ini, melalui marketing event, merek bisa
berkomunikasi dengan peserta dan memberikan nilai tambah pengalaman dalam
mengkonsumsi. Marketing event memberikan kesempatan kepada konsumen untuk
berinteraksi secara langsung dengan perusahaan, merek, dan komunitas.
Interaksi menimbulkan kesan. Apakah kesan itu positif atau
negatif, salah satunya tergantung pada apakah brand tersebut memberikan sesuatu
nilai tambah seperti yang kita harapkan. Nilai tambah tersebut bisa bersifat
rasional atau emosial yang kita tangkap melalui enam indera kita, apakah aroma,
penglihatan, rasa, sentuhan, pendengaran dan plus perasaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pemasar berusaha untuk
mengekploitasi pengalaman konsumen berinteraksi dengan merek ini untuk meningkatkan
penjualan. Pengalaman ini dikreasikan melalu berbagai macam event. Melalui
event, ikatan emosional dan rasional dicoba untuk dikembangkan dengan
mempengaruhi keenam indera untuk menghasilkan hubungan dengan merek dalam
jangka panjang.
Trend ini terjadi setelah mereka menyadari bahwa makin
berkurangnya efektivitas dari media dan bentuk komunikasi tradisional.
Alternatifnya, tak hanya event sejatinya. Pemasar berusaha mencari titik kontak
dimana satu titik diketuk bisa meng”getarkan” titik kontak lainnya. Dalam
tulisan ini, titik kontak (brand contact) didefinisikan sebagai elemen-elemen
dari pengalaman pelanggan dengan produk secara keseluruhan yang memungkinkan
konsumen berhubungan dengan merek.
Saat ini, marketing event masih dipercaya sebagai titik kontak
yang bisa menggetarkan titik kontak lainnya. Melalui event, pemasar bisa
mengintegrasikan sebagian besar kegiatan marketing communications pada saat
yang bersamaan. Itu alasannya, agar suatu event mampu mampu menggetarkan
titik-titi lainnya, strategi untuk memberikan pengalaman melalui event tidak
hanya melibatkan sebuah peristiwa yang berdiri sendiri.
Gambaran ini sekaligus menunjukkan kelemahan dari brand
activation. Kelemahan barnd activation adalah reach-nya yang relatif terbatas,
apalagi yang bentuk komunikasinya adalah marketing event. Sehingga, apabila
kampanye brand activation dilakukan oleh sebuah brand FMCG, kontribusi yang di
deliver rata-rata tidak seefektif misalnya melakukan dengan advertising, karena
cost per contact-nya (sangat) tinggi.
Karena itu, dalam konsep, brand activation didorong untuk
membuat konsumen benar-benar merasakan dan menikmati nilai tambah – dalam arti
mampu menciptakan pengalaman (eksperiensial) yang jarang bisa dicapai melalui
iklan. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa iklan TV tidak penting.
Konsep ini hendaknya dilihat sebagai efek dari perubahan di tingkat konsumen.
Munculnya media sosial juga makin mengukuhkan pentingnya brand
activation. Saat ini, orang tidak lagi diam. Mereka bersuara secara aktif,
mempengaruhi, meyakinkan, dan dalam beberapa kasus, membuat agar konsumen tidak
bingung. Konsumen sekarang memiliki pendapat sendiri yang dibangun berdasarkan
pengalaman mereka selama berinteraksi dengan merek. Ini menyiratkan fenomena
bahwa saat ini ada kebutuhan untuk menghubungkan emosional merek dengan
konsumen pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan cara yang
benar, sehingga memotivasi komitmen konsumen.
Di sisi lain, saat ini ada kebutuhan di kalangan pengelola merek
untuk mengkampanyekan mereknya dalam berbagai dimensi meningkat. Tujuan
kampanye tersebut adalah agar merek benar-benar hidup di benak pelanggannya.
“Konsumen saat ini kurang responsif terhadap media tradisional. Interaksinya
dengan teknologi baru telah memberdayakan mereka sehingga mereka bisa
mengontrol bagaimana dan kapan (suatu merek, red) dipasarkan….Merek yang tidak
mengeksplorasi teknologi dan titik hubungan (connection point) baru akan
kehilangan sentuhannya” (Stengel, 2004).
Bagaimana activation yang dilakukan para merek di Indonesia?
Ikuti dalam serial tulisan berikut ini…
Jumat, 14 Maret 2014
tulisan 1 bahasa indonesia 2
Perkenalkan
nama saya Muhammad Saputra Ramdani,Saya lahir di Bekasi tanggal 15 maret 1993
untuk saat ini saya berkuliah di Universitas Gunadarma kalimalang,Saya saat ini
sedang ngambil jurusan Sistem Informasi angkatan 2011.kesan pertama kali masuk kuliah
di Univesitas Gunadarma sangatlah takjub karena Univesitas Gunadarma memiliki
banyak sekali Mahasiswa dapat kita lihat dari parkiran motor dan mobil yang
selalu penuh.Saya tidak pernah berfikir dapat kuliah di Universitas Gunadarma
karena Ibu saya hanyalah sekedar guru honerer SD dan Bapak saya hanya sekedar
pegawai biasa di hotel Jayakarta entah darimana mereka dapat menguliahkan saya
di sini.tapi saya berfikir saya dapat kuliah disini karena kedua orang tua saya
selalu menabung untuk masa depan saya.dahulu setelah Menyelesaikan SMA saya
pernah berkata kepada orang tua saya untuk melanjutkan pendidikan saya ke
kampus yang terjangkau sesuai ekonomi seperti BSI saya berkata tersebut karena
saya tidak ingin menjadi beban orang tua saya.namun setelah saya berbicara
kepada orang tua saya seperti itu mereka terlihat kesal dengan keputusan ku
yang ingin kuliah sesuai ekonomi keluarga ku karena saya berfikir keluarga kami
merupakan golongan menengah.lalu ibu ku pun berkata ga usah mikiriin biaya
kuliah karena menurut ibu saya pendidikan adalah nomer satu buat dirinya
mungkin ibu saya dapat berkata seperti itu karena profesi beliau sebagai
guru,lalu beliau melanjutkan perkataan dengan berkata “mama klo suatu hari
sudah tiada yang mama wariskan bukan harta melimpah tapi hanyalah ilmu” lalu
ibu saya menyaran kan saya untuk kuliah di Univesitas Gunadarma akhirnya saya
mencari info tentang universitas gunadarma dengan internet dengan bantuan mbah
geogle...setelah saya mendapatkan informasi tentang gunadarma saya sangat
kanget karena peringkat univesitas gunadarma di lingkungan kampus se-nasional
masuk jajaran 10 besar.setelah saya memutuskan untuk kuliah di Univesitas
Gunadarma dengan dukungan orang tua saya teringat tray out yang dilakukan
Universitas Gunadarma ke sekolah SMA saya dulu setelah menjalankan tray-out
dari Univesitas Gunadarma 2 hari berikutnya saya dikirimkan surat dari
Univesitas Gunadarma yang isinya bahwa saya mendapatkan beasiswa.keesokan
harinya saya pun langsung menuju ke kampus Gunadarma Kalimalang ke bagian
Beasiswa.saya pun langsung bertanya soal tentang surat beasiswa tersebut dan
memang bener saya mendapatkan beasiswa dan saya berhak mendapatkan potongan
biaya setiap semesternya sebesar 1 juta.yang awalnya biaya semester saya
sebesar 5.100.000 (lima juta seratus ribu) berkurang menjadi 4.100.000 (empat
juta seratus ribu) saya pun langsung mendaftar ke bagian penerimaan mahasiswa
baru dan mulai saat itu saya pun resmi jadi mahasiswa universitas Gunadarma.
Langganan:
Postingan (Atom)